Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Banyak penderita diabetes mencari alternatif pengobatan selain obat-obatan konvensional, salah satunya dengan mengonsumsi tanaman herbal.
Beberapa tanaman herbal diklaim bagus untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Mengutip dari Healthline dan Medical News Today, berikut beberapa jenis tanaman herbal yang sering diklaim memiliki manfaat untuk penderita diabetes.
Jenis tanaman herbal untuk diabetes
Berikut tanaman herbal yang diyakini bisa mengelola diabetes.
1. Kayu manis
Kayu manis merupakan salah satu rempah yang paling terkenal dan sering disebut-sebut dalam pengelolaan diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Tanaman herbal kayu manis telah menjadi subjek berbagai penelitian untuk menentukan efeknya terhadap kadar glukosa darah. Sebuah tinjauan penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa kayu manis membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa.
Lebih banyak penelitian sedang dilakukan, namun kayu manis menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk membantu mengobati diabetes. Bunda dapat menambahkan kayu manis ke dalam makanan atau minuman sehari-hari untuk mendapatkan manfaatnya.
Meski demikian, National Center for Complementary and Integrative Health (NIH), menyatakan bahwa kayu manis tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan medis konvensional atau untuk menunda mencari perawatan jika Bunda memiliki masalah kesehatan.
2. Pare
Pare memiliki senyawa aktif yang dapat meniru insulin dan membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak pare dapat membantu mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Penelitian yang dilakukan pada 2020 menunjukkan bahwa pare membantu menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes tipe 2. Namun penelitian ini tergolong kecil. Diperlukan lebih banyak penelitian sebelum kesimpulan pasti dapat dibuat.
Pare juga sering digunakan untuk mengobati kondisi terkait diabetes di negara-negara seperti Asia, Amerika Selatan, dan lainnya. Pare dapat dikonsumsi sebagai jus, teh, atau dimasak sebagai sayuran.
3. Ginseng
Ginseng adalah tanaman herbal yang terkenal dalam pengobatan tradisional Asia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ginseng dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.
Ginseng biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh atau suplemen.
4. Fenugreek
Fenugreek atau klabet adalah tanaman yang bijinya kaya akan serat dan senyawa kimia yang dapat memperlambat penyerapan gula dalam darah. Konsumsi biji fenugreek secara teratur telah terbukti membantu mengurangi kadar gula darah puasa dan meningkatkan toleransi glukosa.
Temuan dari penelitian selama 3 tahun, dari 2015 sampai 2018, mencatat bahwa orang dengan pradiabetes cenderung tidak menerima diagnosis diabetes tipe 2 saat mengonsumsi bubuk biji fenugreek.
Penelitian ini melibatkan 66 orang penderita diabetes yang mengonsumsi 5 gram biji dengan 200 ml air dua kali sehari sebelum makan dan 74 peserta sehat yang tidak mengonsumsinya.
Para peneliti menyimpulkan bahwa mengonsumsi olahan biji ini menyebabkan penurunan gula darah akibat peningkatan kadar insulin. Mereka juga menemukan bahwa olahan fenugreek juga menyebabkan penurunan kadar kolesterol.
5. Aloe vera
Aloe vera, selain dikenal sebagai tanaman penyembuh luka, juga memiliki manfaat dalam mengelola diabetes. Jus aloe vera dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan HbA1c.
Satu ulasan lama yang diterbitkan pada 2013, meneliti penggunaan lidah buaya untuk mengobati gejala diabetes pada tikus. Temuan tersebut menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu melindungi dan memperbaiki sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.
Sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa dan hemoglobin A1C. Tes A1C adalah salah satu tes yang membantu dokter mendiagnosis dan memantau diabetes.
Para peneliti juga percaya bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh efek antioksidan lidah buaya. Hasil ini tampak menjanjikan tapi memastikan bahwa aloe vera aman dan efektif bagi penderita diabetes akan memerlukan penelitian manusia lebih lanjut.
Aloe vera dapat dikonsumsi sebagai jus atau diambil gelnya untuk diminum.
6. Jahe
Jahe adalah tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk pengelolaan diabetes. Jahe dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengurangi kadar gula darah.
Pada tahun 2015, sebuah tinjauan menemukan bahwa jahe juga dapat membantu mengobati diabetes. Para peneliti menyimpulkan bahwa jahe menurunkan kadar gula darah tapi tidak kadar insulin darah.
Hasilnya, mereka menyarankan bahwa jahe dapat mengurangi resistensi insulin pada orang dengan diabetes tipe 2. Sebuah studi kecil tahun 2017 juga menemukan bahwa jahe dapat mengurangi glukosa darah puasa dan kadar HbA1c.
Bunda bisa menambahkan jahe ke dalam makanan, minuman, atau mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.
7. Kunyit
Kunyit termasuk rempah-rempah dengan kandungan curcumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa curcumin dapat meningkatkan fungsi sel beta di pankreas yang bertanggung jawab untuk produksi insulin sehingga membantu mengontrol gula darah.
8. Bawang putih
Bawang putih memiliki sifat hipoglikemik dan dapat membantu menurunkan kadar gula darah serta meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, bawang putih juga memiliki efek kardioprotektif yang penting bagi penderita diabetes, mengingat risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi pada mereka.
9. Milk thistle
Tanaman herbal milk thistle diklaim bisa mengobati berbagai penyakit, terutama sebagai tonik untuk hati. Silymarin, ekstrak dari milk thistle yang paling diperhatikan oleh para ilmuwan, merupakan senyawa dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Hal ini menjadikan milk thistle sebagai ramuan yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Banyak hasil penelitian tentang efek silymarin yang menjanjikan. Akan tetapi, tidak cukup menjanjikan bagi para ahli untuk merekomendasikan ramuan tersebut atau ekstraknya saja untuk perawatan diabetes, menurut satu ulasan dari tahun 2016.
Penulis penelitian pada 2018 menemukan bukti sederhana bahwa milk thistle dapat membantu menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes. Meski demikian, mereka juga memperingatkan bahwa, efek samping milk thistle dapat menyebabkan mual, diare, atau kembung, walaupun sebagian besar tidak mengalaminya.