KABINET Merah Putih, kabinet gemuk, kabinet 100 menteri, Presiden Prabowo Subianto, diperkirakan tidak mudah menjalankan roda organisasi maupun efesiensi anggaran. Juga percepatan perubahan.
Tetapi pernyataan beberapa pengamat itu sah-sah saja. Karena memang belum ada pengalaman menyiapkan pemerintahan baru seperti dilakukan Presiden Prabowo dengan merangkul semua kawan, dan semua "lawan". Semua dengan berpikir positif.
Presiden Prabowo Subianto telah melantik jajaran menteri dan wakil menteri pada Senin (21/10). Terdapat 48 menteri dan 56 wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih, diklaim sebagai kabinet paling gemuk sejak Orde Baru hingga Reformasi.
"Bersediakah saudara-saudara untuk diambil sumpah janji menurut agama masing-masing?"
Presiden Prabowo Subianto menanyakan hal itu kepada menteri dan pejabat setara menteri di Istana Negara. Dilanjutkan mulai Jumat (25/10) membekali menteri dan wakil menteri sekaligus menjaga semangat gotong royong atau team building sekaligus character building.
Team building adalah proses yang dilakukan untuk meningkatkan kerja sama dan efektivitas tim dalam sebuah organisasi. Team building dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas atau acara yang dirancang untuk meningkatkan motivasi dan mendorong kerja sama. Termasuk pembekalan di Akmil Magelang ala Presiden Prabowo Subianto.
Beberapa manfaat dari team building, di antaranya:
1. Membangun tim yang solid dengan meningkatkan rasa memiliki dan kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi. (Menanamkan kesamaan sikap dan perilaku semua Merah Putih) dan anak bangsa atau anak negeri.
2. Meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kepuasan dalam melayani seluruh warga negara (dalam kapasitas sebagai menteri pembantu Presiden)
3. membantu sesama menteri dan wakil menteri atau badan lain terkait serta satu gerbong Kabinet Merah Putih belajar dan mempelajari tentang sahabat dalam satu tim kabinet.
4. Mengembangkan keterampilan untuk membantu berinteraksi secara efektif berbagai program pemerintahan untuk mencapai hasil maksimal berpihak pada rakyat.
5. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan sangat peduli sesama tim dalam Kabinet Merah Putih.
6. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Dari berbagai masalah dalam pemetaaan sementara sesuai dengan tuntutan rakyat.
Sementara pembekalan ketika memastikan kesiapan menjadi menteri dan wakil menteri di Hambalang Bogor, tidak lebih tidak kurang membekali character building (membangun karakter) sekaligus mengenalkan plus minus situasi global dan berbagai kemungkinan pemerintahan ke depan. Langkah-langkah jitu sebagai terobosan.
Membangun Karekter (character building) adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku positif.
Team building dan character building, merupakan manajemen kepemimpinan gotong royong dalam model kepemimpinan Pancasila. Dan hal itu sudah ditanamkan para penjaga moral bangsa ini sejak jaman batu atau jaman dahulu kala.
Gotong royong adalah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan suka rela untuk mencapai tujuan bersama. Kata gotong royong berasal dari bahasa Jawa, yaitu gotong yang berarti pikul atau angkat, dan royong yang berarti bersama-sama.
Gotong royong merupakan salah satu ciri khas masyarakat Indonesia yang tertuang dalam sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Gotong royong telah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat dan budaya yang sudah berakar kuat.
Kegiatan gotong royong dalam berbangsa, bernegara, dan beragama, antara lain: Membangun fasilitas umum, Membersihkan lingkungan sekitar, Kerja bakti. Bersama sama menyelesaikan pekerjaan.
Gotong royong memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
1. Menjalin tali persaudaraan. Dalam hal Kabinet Merah Putih menjalin tali persaudaraan sesama menteri secara kekeluargaan tetapi profesional.
2. Menanamkan rasa saling menghormati. Mengandung falsafah nilai bahwa saling memberikan masukan dan menerima kritik atau saran secara konstruktif dalam menjaga kebersamaan, tetapi tetap menghormati dengan budi pekerti tinggi.
3. Mengajarkan untuk bekerja sama. Mengandung falsafah bahwa kerja sama atau gotong royong merupakan tolok ukur dalam menjaga kebersamaan untuk kepentingan rakyat.
4. Mengajarkan untuk menyelesaikan tugas bersama. Mengandung falsafah bahwa keberhasilan Kabinet Merah Putih adalah sukses bersama.
5. Mengajarkan untuk menyelesaikan masalah. Mengandung falsafah bahwa menyelesaikan masalah masing tupoksi adalah kewajiban sesuai proporsi masing masing secara profesional.
6. Mengajarkan untuk saling membantu satu sama lain. Inilah falsafah tertinggi bahwa gotong royong atau character building dan team building mempunyai sifat saling membantu satu sama lain dalam menyelesaikan, tetap menjaga harga diri dan kompetensi masing masing secara profesional.
Tidak mudah memang mewujudkan cita cita luhur membangun sebuah peradaban baru. Tetapi dengan keyakinan dan kepasrahan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan mengandeng semua pihak pada langkah awal memerintahan ini, insyaAllah akan menghasilkan sesuatu yang mengejutkan dengan keajaiban di bumi Pertiwi suci ini. Sing Olo Ketoro, Sing Becik Ketitik (peribahasa Jawa ini menegaskan bahwa dalam perjalanan waktu yang jelek akan kelihatan atau ketahuan jeleknya. Demikian pula yang baik dalam perjalanan waktu akan nampak baik dan menghasilkan yang baik pula).
Membangun peradaban baru atau mengembalikan peradaban lama sopan santun, berbudi pekerti tinggi, dan gotong royong sebagai falsafah hidup masyarakat Indonesia. InsyaAllah alam dan bumi Pertiwi suci Indonesia tercinta akan memberikan jalan menuju kemudahan berbagai ikhtiyar karena rahmat dan ridlo Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sekali lagi mari memberikan aura positif dengan doa dan berbagai kemampuan untuk Presiden Prabowo dengan Kabinet Merah Putih. Positif Thinking ini akan membuahkan hasil Gilang gemilang untuk gemerlap bintang bagi pejabat sebagai pelayan rakyat, dan bagi rakyat sebagai penjaga martabat pelaksana amanat. (*)
@Kotapraja.com