Mojokerto - Ekskavasi Situs Selokelir di Desa Kedungudi, Trawas, Mojokerto oleh Balai Pelestarian Kebudayaan ( BPK) Wilayah 11 Jatim telah dimulai sejak Minggu (12/5). Dalam ekskavasi tahap IV tersebut ditemukan batu angka tahun.
Pada hari ke 7, tim ekskavasi penyelamatan struktur Candi Selokelir di kawasan Gunung Penanggungan berhasil menemukan balok batu berangka tahun.
Temuan ini didapatkan pada sasaran ekskavasi untuk menampakkan struktur teras dibagian bawah halaman 1 tepatnya di lot 1 kotak 3 B3S8.
Ahli Epigrafi, Ismail Lutfi mengatakan, pada ekskavasi hari ke 7 tim mendapatkan artefak angka berangka tahun didepan struktur tangga
"Dari hasil pembacaan menunjukkan angka 1356 saka atau 1434 masehi masa Majapahit dan masa pemerintahan Suhita," ucapnya.
Lutfi menjelaskan, disitus ini ditemukan lebih dari 4 angka tahun dan menunjukkan bahwa memang pembangunan disini tidak sekali dibangun selesai. Tapi ada penambahan - penambahan fasilitas untuk ritual yang lain.
"Jadi ini data penting dengan adanya temuan tahun tersebut. Dan menunjukkan proses pembuatan pembangunan ini tidak sekali selesai dan ada kesinambungan dalam pemanfaatannya di masa selanjutnya," bebernya.
Sedangkan untuk fungsi Candi Selokelir Selokelir ini, dari hasil kajian dan temuan di situs ini mengarah pada pemujaan karena di temukan beberapa objek pemujaan. "Di situs tersebut ditemukan objek pemujaan beruapa arca dan batu altar," ulasnya.
Pada ekskavasi tahap ke IV ini, pihaknya berharap bisa menemukan jalur kuno yang menghubungkan candi - candi penting yang ada di Gunung Sarah Klopo dan Gunung Penanggungan.
" Gunung Penanggungan sendiri memiliki total area lebih dari 35 ribu hektar dan memiliki 9 puncak itu hampir semuanya memiliki kandungan data arkelogi dan sejarah," terangnya.
Ekskavasi tahap ke IV ini penggalian kali ini bertujuan untuk mengungkap sebaran struktur di sisi barat candi serta menemukan tangga dan temuan lepas seperti fragmen gerabah.
Situs Selokelir yang berada di ketinggian 760 meter di atas permukaan laut, terletak di kompleks Gunung Penanggungan atau Pawitra.
Sementara itu, Ketua Tim Ekskavasi Situs Selokelir, Muhammad Ichwan menambahkan, ekskavasi tahap IV berlangsung dari 13 hingga 24 Mei 2024. Ekskavasi ini dilakukan oleh tim Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur.
"Pada ekskavasi kali ini, kami fokus mengungkap komponen dari Candi Selokelir. Ekskavasi sebelumnya mengidentifikasi adanya dua halaman, dan kami menemukan struktur bangunan di sisi barat yang simetris dengan struktur di sisi timur," imbuhnya.
Struktur di halaman dua memiliki denah berukuran panjang 10,84 meter dan lebar 4,46 meter. Bagian selatan dari struktur ini terdiri dari empat lapis batu alam dengan ketinggian 60 cm, sementara bagian tengahnya hanya berisi tanah.
"Temuan lepas di halaman dua meliputi bahan gerabah seperti genting, fragmen, miniatur atap, kendi, piring, dan keramik," tandasnya.
Selain itu, halaman tiga juga mengungkap struktur bangunan. Bagian bawah candi menunjukkan adanya tangga dan talud. Temuan ini mengarah pada hipotesis adanya tiga halaman yang diperkuat oleh penahan talud.(*)